laskarhabsy.blogspot.com

Sabtu, 07 Mei 2011

link tempat melacak no hape

HRL LookUp

Rahasia Mengerikan Dibalik Kartu Permainan Ilumminate

Pada tahun 1990, penemu Role-playing, Steve Jackson, berencana untuk game terbarunya, yang pada akhirnya disebut “Illuminati – New World Order” Game, atau disingkat “INWO”.

Jackson telah menciptakan permainan yang akan menyasar pada rencana sebenarnya dari Illuminati untuk menggerakkan dunia menuju New World Order – juga dikenal sebagai Kerajaan Dajjal /Antikristus.

Illuminati card game
Bagaimana Steve Jackson mengetahui rencana Illuminati begitu tepat? Faktanya, ia tahu persis rencana tsb sehingga ia mendapat kunjungan mendadak dari Secret Service, yang mencoba dengan usaha terbaik untuk membungkam dia dan mencegah dia menerbitkan permainannya.

“Pada pagi hari Maret 1, [1990] tanpa peringatan, sebuah kekuatan bersenjata agen Secret Service – disertai oleh polisi Austin dan setidaknya satu orang sipil ‘pakar’ dari perusahaan ponsel – menduduki kantor Permainan Steve Jackson dan mulai mencari-cari peralatan komputer.

Rumah penulis GURPS Cyberpunk, juga diserbu. Peralatan dalam jumlah besar disita, termasuk empat komputer, dua printer laser, beberapa hard disk yang tdk terpakai dan berbagai macam hardware.. Salah satu komputer adalah yang menjalankan BBS Illuminati. ”

Perusahaan ini, “SJ Games” bertempur kembali di pengadilan dan akhirnya menang, tapi nyaris bangkrut secara finansial. Penelitian memusatkan perhatian pada “penipuan” yang diduga oleh perusahaan ini tentang aktivitas hacker dan fakta bahwa perusahaan mempromosikan newsletter hacker, “Phrack”. Namun, kasus ini tidak masuk akal sehingga seorang Hakim melemparkan kasus tsb, Biaya yang dikeluarkan SJ Games adalah $50.000 ditambah $250.000 biaya pengacara. Itu adalah pajak besar untuk membayar kasus yang tidak masuk akal!

Tapi, hal ini menyoroti fakta bahwa pemerintahan Illuminist, Secret Service dijalankan oleh Presiden George Bush (Sr) khawatir tentang sesuatu yang SJ Games lakukan, dan sampai kepada alasan untuk menyerang kantor mereka dan menyita bahan mereka.

Kami pikir, setelah Anda memeriksa bahan-bahan tersebut, Anda akan percaya, seperti saya, bahwa alasan sebenarnya menyerbu Secret Service SJ Games adalah untuk membungkam mereka sehingga mereka tidak bisa menghasilkan permainan Illuminati – New World Order (INWO), karena terlalu banyak mengungkapkan rencana yang masih 11 tahun di masa depan.

ILLUMINATI NEW WORLD ORDER - INWO GAME 
Kartu ini dipilih karena mereka secara signifikan menceritakan kisah tentang Illuminati untuk menghasilkan perang, kepanikan, epidemi yang diperlukan untuk menymbut datangnya Antikristus. Pertandingan ini dalam tahap awal pada tahun 1990 dan akhirnya diterbitkan pada tahun 1995, menjadi best seller. Illuminati: New world Order menjadi hit perusahaan terbesar, dan penghasilan pertama juta dolar. Bahkan, “INWO” memenangkan Origin Award 1995 untuk Best Card Game.

Saat kami akan menunjukkan kepada Anda, Jackson mengeluarkan kartu bermain, tiga yang meramalkan peristiwa 9 / 11, tiga yang benar memprediksi kejadian masa depan hanya di depan kita, dan dua yang benar meramalkan dua kejadian terakhir. Contoh betapa konspirasinya kini terbukti bisa anda bandingkan dalam kartu2 nya

Kamis, 31 Maret 2011

ANJING MASUK SURGA

ASAMAH ADALAH seorang wartawan keturunan arab pekalongan yang hijrah dari solo ke Jakarta. Dengan istrinya yang juga keturunan arab solo, mereka membeli sebuah rumah dengan halaman yang cukup luas di daerah ciputat. Di halaman yang luas itu, digunakan keluarga kecil Asamah untuk memelihara beberapa ekor Ayam. Niat iseng memelihara ayam itu akhirnya berkembang. Tapi, pada suatu hari, beberapa ekor ayam milik keluarga kecil itu di curi orang. Oleh sebab itu, seorang sahabatnya menganjurkan agar ia memelihara seekor anjing.

Memelihara anjing di kampung betawi memang riskan, yang memelihara ayam bisa di musuhi orang satu kampung. Sebelum Asamah memutuskan untuk memelihara anjing, Asamah telah sowan terlebih dahulu ke Buya Hamka,
“Boleh tidak, Buya, seorang muslim memelihara anjing ?”
tanyanya memberanikan diri.
Ulama besar itu tidak melarang untuk memelihara anjing di rumah.
“………Orang muslim dianjurkan untuk menyayangi binatang, termasuk anjing. Nabi sendiri suka dengan kucing. Nabi Daud suka burung dan nabi Sulaiman bersahabat dengan semua binatang. Pernah ada Hadis yang menceritakan ada seorang pelacur yang di nyatakan nabi akan masuk surga hanya karena ia memberi muniman kepada anjing yang hampir mati kehausan. Bahkan ada pula anjing yang masuk surga, yaitu anjing yang menemani pemuda-pemuda Ashabul Kahfi yang melarikan diri dari tirani raja Kafir dan mengungsi di gua dan atas izin Allah tertidur selama 300 tahun itu,”

Mendengar penjelasan dari ulama besar tersebut, maka Asama langsung membeli anjing pertama nya yang diberi nama Nerro, dari jenis herder. Tetapi, baru setahun dipelihara, Nerro mati, ada indikasi diracun. Anjing kedua yang di pelihara keluarga Asamah dari jenis Gaberman,bernama Hector. Hector menjadi bagian dari keluarga kecil Asamah sekarang, dia menemani anak terkecil Asamah, Faris, bermain, Hector akan menggonggong kencang jika Faris mendekat ke pinggir kali.

Hector juga selalu menemani istri Asamah pergi berbelanja ke pasar, pada suatu hari, ada yang ingin mencuri belanjaan ibu Usamah,si pencuri tidak menyadari keberdaan Hector, maka meloncatlah Hector menerkam pencuri itu sambil menggongong keras-keras. Mendengar keributan itu bukannya pencuri itu yang di tangkap, akan tetapi orang-orang malah lebih percaya pembelaan si maling
“ibu percaya pada saya atau percaya kepada binatang najis itu ?”.

Kejadian serupa terulang kembali, pada suatu pagi Hector menangkap orang yang ingin mencuri ayam di halaman Asamah.. Mengetahui peristiwa itu berkumpul orang-orang kampung di rumah Usamah, lagi-lagi pencuri dilepaskan dan orang-orang kampung tersebut malah menasehati Asamah
“Jaga dong anjingnya. Kalau bapak tidak datang,anjing ini pasti mati kami hajar , apa bapak tidak tahu, menyentuh anjing itu najis hukumnya? apalagi memelihara. Haram“.
Asamah membela “ yang najis itu liur anjing gila. Anjing ini sehat dan bersih, setia menjaga rumah dan majikannya. Tidak pernah mencuri dan berbohong. Karena tidak bisa. Anjing itu seperti malaikat. Hanya bisa menjalankan tugas menurut kodratnya”.
Karena Asamah tidak mau terlibat dalam perdebatan agama dengan orang kampung-kampun itu, maka Osama menutup kasus pencurian dipagi hari itu.

Beberapa tahun berlalu, Hector tetap menjadi bagian dari keluarga itu. Pada suatu sore, di hari sabtu, Asamah sekeluarga sedang menonton TV, termasuk Hector yang dengan santai nongkrong seolah ikut menontong TV. Setelah sejenak duduk, tiba-tiba kepala Hector mulai lunglai kemudian seolah tertidur, tidur itu menjadi tidur panjang bagi Hector. Melihat Hector tidak bangun lagi, seluruh keluarga gempar. Ibu Usamah menangis kencang begitu juga Faris.
“Anak-anak, manusia akan mati, apalagi binatang yang umurnya lebih pendek dari manusia. Hector sudah berumur lima belas tahun….ia dan kelak kita semua juga akan kembali kepada Nya. Abah yakin, Hector akan masuk surga,seperti anjing para pemuda Ashabul Kahfi”,
begitu nasehat Usamah kepada seluruh keluarga.

Keesokan harinya, Hector dimandikan dan dibungkus dengan kain kafan putih dan ia pun di kuburkan. Keluarga itu telah kehilangan malaikat penjaga.

Minggu, 20 Februari 2011

Sejarah Diadakannya Maulid Nabi Muhammad SAW

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

“Katakanlah, ‘Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku, ‘Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa’. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Tuhannya,” (QS al-Kahfi [18]: 110).
Seperti Biasa, Pada bulan Rabi’ulawal, Berbagai acara diadakan untuk memeringati momentum istimewa ini. Peringatan Maulid Nabi ini—yang dikenal sebagai Muludan oleh Masyarakat Jawa—bisa berbeda antara satu daerah dengan daerah lain sesuai dengan kultur dan tradisi masyarakat setempat. Namun intinya tetap sama, memeringati hari lahirnya manusia agung yang dalam bahasa agama disebut sebagai insan al-kamil (manusia paripurna). Memang ada sebagian kalangan yang tidak menyetujui perayaan Maulid Nabi. Perayaan ini, menurut mereka, tidak mempunyai landasan dalam al-Qur’an maupun hadits dan juga tidak dipratikkan oleh Rasulullah Saw, sahabat, tabi’in, ataupun tabi’it tabi’in. Karena itu, tambah mereka, perayaan ini dikategorikan sebagai bid’ah. Kita tidak ingin mempertentangkan antara kelompok yang mengatakan peringatan maulid adalah ritual yang mesti dijalankan, dengan kelompok lain yang menganggap peringatan maulid sebagai perbuatan yang mengada-ada atau bid’ah. Terlepas dari dua pendapat tersebut, penulis ingin mengangkat semangat perayaan Maulid Nabi Saw yang “dipopulerkan” oleh Sultan Salahuddin Al-Ayyubi untuk kemudian dikontekstualisasi dengan kondisi kekinian umat Islam. Sejarah Perayaan Maulid Salahuddin Al-Ayyubi—dalam literatur sejarah Eropa dikenal dengan nama “Saladin”—berasal dari dinasti Ayyub (setingkat gubernur). Ia memerintah dari tahun 1174-1193 M atau 570-590 H. Ia bukanlah orang Arab melainkan berasal dari suku Kurdi. Pusat kesultanannya berada di kota Qahirah (Kairo), Mesir, dan daerah kekuasaannya membentang dari Mesir sampai Suriah dan Semenanjung Arabia. Pada masa itu dunia Islam sedang mendapat serangan-serangan gelombang demi gelombang dari berbagai bangsa Eropa (Prancis, Jerman, Inggris). Inilah yang dikenal dengan Perang Salib atau The Crusade. Pada tahun 1099 laskar Eropa merebut Yerusalem. Umat Islam saat itu kehilangan semangat perjuangan (jihad) dan persaudaraan (ukhuwah), sebab secara politis terpecah-belah dalam banyak kerajaan dan kesultanan, meskipun khalifah tetap satu, yaitu Bani Abbas di Bagdad, sebagai lambang persatuan spiritual. Guna menghidupkan daya juang (jihad) umat Islam untuk merebut kembali Yerussalem, Salahuddin meminta persetujuan dari khalifah di Baghdad yakni An-Nashir agar umat Islam di seluruh dunia merayakan hari lahir Nabi Muhammad Saw. Menurut Salahuddin, semangat juang umat Islam harus dihidupkan kembali dengan cara mempertebal kecintaan umat kepada nabi mereka. Ternyata ide yang dilontarkan Salahuddin ini disambut baik oleh Khalifah. Maka, pada musim ibadah haji bulan Dzulhijjah 579 H (1183 Masehi), Salahuddin sebagai penguasa haramain (dua tanah suci, Mekah dan Madinah) mengeluarkan instruksi kepada seluruh jemaah haji. Ia mengimbau agar jemaah haji setelah kembali ke kampungnya masing-masing menyosialisasikan perayaan Maulid Nabi. Salahuddin menyatakan bahwa mulai tahun 580 Hijriah (1184 M), setiap tanggal 12 Rabiul-Awal, dirayakan sebagai hari Maulid Nabi dan diisi dengan berbagai kegiatan yang membangkitkan semangat juang umat Islam. Salahuddin ditentang oleh para ulama. Sebab sejak zaman Nabi peringatan seperti itu tidak pernah ada. Lagi pula hari raya resmi menurut ajaran agama cuma ada dua, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha. Akan tetapi Salahuddin kemudian menegaskan bahwa perayaan Maulid Nabi hanyalah kegiatan yang menyemarakkan syiar agama, bukan perayaan yang bersifat ritual, sehingga tidak dapat dikategorikan bid`ah yang terlarang. Ternyata peringatan Maulid Nabi yang diselenggarakan Sultan Salahuddin itu menimbulkan efek yang luar biasa. Semangat umat Islam menghadapi Perang Salib bergelora kembali. Salahuddin berhasil mengimpun kekuatan, sehingga pada tahun 1187 (583 H) Yerusalem direbut oleh Salahuddin dari tangan bangsa Eropa. Di bawah kepemimpinannya, Perang Salib diakhiri dengan sedikit jumlah korban. Tak seperti saat tentara Salib menduduki Jerusalem dan membunuh semua Muslim yang tersisa, pasukan Shalahuddin mengawal umat Kristen dan memastikan jiwa mereka selamat saat keluar dari Jerusalem. Begitulah akhlak Islam dalam perang yang dicontoh kan Rasulullah Saw. Maulid Kontekstual Berangkat dari latar belakang historis maulid tersebut, jelas bahwa maulid itu sangat tergantung pada konteks. Jika dahulu Salahuddin berhadapan dengan tentara Salib, bagaimana dengan kondisi umat Islam sekarang? Untuk itu diperlukan kejelian dalam melihat permasalahan-permasalahan yang dihadapi umat Islam saat ini. Di antara persoalan-persoalan besar yang dihadapi umat adalah kemelaratan, kemiskinan, dan kebodohan serta perpecahan di tubuh umat Islam yang terkadang berakhir dengan konflik berdarah. Keempat persolan tersebut adalah masalah klasik yang belum terpecahkan sampai detik ini. Adapun permasalahan kontemporer yang dihadapi umat adalah, terorisme, kekerasan atas nama agama, tatanan dunia yang tidak adil, korupsi, narkoba, judi, pornografi dan hal-hal yang berbau takhayul. Isu-isu ini semestinya diangkat oleh muballigh, ustaz, da’i kepermukaan dan dibicarakan dalam peringatan maulid. Syukur-syukur kita mampu menemukan jalan keluarnya. Adalah menjadi lebih baik, jika dari sebuah peringatan maulid kita dapat melahirkan sebuah aksi nyata atau program yang konkrit yang bisa langsung dirasakan masyarakat seperti pemberdayaan di bidang pendidikan dan ekonomi. Pemberdayaan di dua bidang ini mempunyai peran sentral dalam mengangkis umat dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan. Kebodohan dan kemiskinan umat Islam ini mesti secepatnya dihilangkan karena dua hal ini merupakan adalah satu faktor utama yang menjerembabkan umat Islam dalam aksi kekerasan atau terorisme—perbuatan yang meluluhlantahkan citra Islam sebagai agama damai di tengah percaturan politik global. Jika maulid tidak lagi kontekstual, tidak mempunyai daya “pecut” menggugah semangat juang kita untuk melakukan langkah kongkret bagi kemajuan dan kemakmuran—hanya sebatas seremonial saja—sangat dikhawatirkan umat Islam akan terlempar pada romantisisme sejarah. Perlahan namun pasti, kita pun mengkultuskan Nabi Muhammad Saw sebagai orang suci yang memiliki keistimewaan ketuhanan. Padahal al-Qur’an menyebut bahwa Nabi Muhammad Saw sebagai manusia biasa. Hal ini didasarkan pada firman Allah Swt yang berbunyi, “Katakanlah, ‘Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku, ‘Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan Yang Esa’. Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Tuhannya,” (QS al-Kahfi [18]: 110). Penegasan Al-Qur’an bahwa Rasulullah Saw adalah manusia biasa, sama seperti kita, membuatnya menjadi sangat istimewa. Karena sebagai manusia biasa yang memiliki hawa nafsu, tidak seperti malaikat, Rasulullah Saw berhasil melepaskan diri dari jeratan hawa nafsu dan tampil sebagai insan al-kamil; manusia yang senantiasa hidup dalam tuntunan nilai-nilai Ilahi.