aku terlahir dari orang tua yg beda,keyakinan Mamaku seorang khatolik,sedangkan papa sendiri beragama islam.Papaku seorang pelayar.Beliau lebih bayak menghabiskan hari-harinya dengan berlayar mengarungi samudra.Pertemuanku dengan papaku pun sangat jarang sekali,bisa enam bulan atau bahkan sampai setahun sekali.
Masa kecilku lebih banyakku habiskan bersama mama.Sosok mama kala itu benar-benar ku anggap sebagai seorang panutan.Maka tak heran kalau aku pun sering melakukan ritual-ritual agama yang kala itu dianut mama,seperti pergi kegereja,bersekolah disekolh milik yayasan khatolik dan aneka ritual khatolik lainnya.
Namun,saat papa sedang ada dirumah mama yang entah kenapa karena takut atau hormat kepada papa,mau tak mau harus menjalankn ajaran islam seperti sholat berjama'ah,puasa,dan belajar mengaji al-qur'an.Begitu inginnya papa melihat seluruh anggota keluarganya jadi muslim,sampai-sampai beliau melakukan pemaksaan.
Ada yang lucu saat aku menjalankan sholat berjama'ah bersama papa.Aku yang saat itu belum hafal bacaan sholat hanya komat-komit melafazkan doa-doa yang ku pelajari disekolah.Ketika papa mengucapkan "Allahu akhbar",aku yang berada dibelakangnya malah membaca doa kepada tuhan yesus.
PERCERAIAN ORANG tua MEMBUATKU LIAR
ketika aku kelas 5 SD,kedua orang tuaku bercerai.Alasan utama mereka bercerai antara lain karena mereka sama-sama kukuh dengan agama masing-masing.Sehingga tak bisa lagi mempertahankan mahligai pernikahan yang pernah mereka bina dahulu.Aku yang kala itu belum ngerti ap itu bercerai,hanya bisa menerima dengan semua keputusan orang tua ku itu.
Selama setahun proses perceraian itu,papa yang harus berlayar dan menitipkanku ke mbak Sukidah,pembantu yang sudah kami anggap keluarga sendiri.Aku ditinggal sendiri dilampung karena aku sudah tidak bisa lagi bolos sekolah.Aku yang kala itu kelas 5 SD garus benar-benar mempersiapkan diriku untuk menghadapi ebtanas.Aku tidak pernah lagi pergi ke gereja,begitu pun dengan sholat.Aku marah kepada tuhan,kenapa dia mmemberiku cobaan seberat itu disaat usiaku masih belia.
Setahun kemudian aku diasuh oleh bulik(adik papa).Sebenarnya tujuan papa menitipkan kepada bulik supaya aku menjadi anak yang baik.Kebetulan juga bulik itu termasuk orang yang taat beragama.Tapi sayang,hatiku sepertinya masih tertutup kala itu.Gaya berpakaian dan gaulku benar-benar sudah seperti metropolis.Aku jadi senang memakai tank top dan rok sekolahpun ku bikin super mini.Rambutku yang semula panjang,ku babat abis seperti cowok.Anting yang menjulang keatas menjadi aksesoris harianku.Akupun jadi doyan nongkrong dimall.Berantem sama cowok,hhmmm,....Itu sudah menjadi bagian dari hari-hariku.
DUKUNGAN SAERANS DAN BELAJAR MENGAJI
Melihat tidak adanya perubahan pada diriku,selama diasuh bulik,papapun kemudian memindahkan ku kekutoarjo,purworejo.Disana aku dititipkan papa kepada mbak(orang tua papa). Tak tanggung-tanggung lagi.Beliau langsung memasukkan ku keSMP muhammadiyah.Aku tak terima itu,tapi sepertinya papa tidak peduli sama sekali.
Hari-hari pertamaku dimuhammadiyah ku lalaui dengan berat hati.Sungguh,aku tak mau masuk kesana.Dari pada aku harus bersekolah dimuhammadiyah.Lebih baik aku kembali kesekolahku dijakarta ataupun masuk kesekolah khatolik.Tapi Allah memiliki rencana lain untukku.Ternyata disekolah yang kubenci itulah aku temukan hidayahnya.
Semua itu berawal dari peraturan sekolah yang ketat.Kala itu setiap siswa diwajibkan untuk menghafal bacaan sholat beserta artinya.Setiap harinya sebelum memulai pelajaran.Wali kelas menunjuk seorang siswa untuk maju kedepan dan membacakan bacaan sholat.Dan entah mengapa,aku yang paling sering ditunjuk.Mungkin karena guru-guruku telah mengetahui latar belakang diriku yang sesungguhnya jadi sudah bisa ditebak kalau aku selalu kena setrap karena tak hafal bacaan sholat.
Berbagai upaya kukerahkan agar aku bisa hafal bacaan sholat.Aku mulai membuat catatan bacaan sholat kedalam huruf latin.Disetiap kali aku sholat,catatan itu sengaja kuletakkan diatas sajadah.Sebagai bahan contekan.Kalau selama ini aku mengerjakan sholat berdasarkan mood aliah masih bolong-boloog.Tapi sejak saat itu aku mulai sholat lima waktu.Ketertarikanku akan islam juga semakin kuat.Aku banyak belajar islam dari sekolah,buku-buku dan juga dari teman-temanku diSAERANS.
MEMUTUSKAN BERJILBB
Aku mulai tertarik untuk berjilbab ketika menemukan sebuah buku lama diperpustakaan sekolahku.Buku yang judulnya ayat-ayat Allah yang terlupakan benar-benar membuatku terenguh.Dalam salah satu babnya,buku itu membahas soal jilbab dan ada satu hadist dibuku it yang menyatakan,"Tidak akan diterima puasa dan sholatnya seorang wanita yang tidak menutup aurat".Aku tertegun,saat itu aku berasumsi bahwa sholat selama itu berarti tidak diterima oleh Allah swt.Karena aku belum berjilbab.Akupun menjadi takut dibuatnya.Tapi kini aku paham maksud dari hadist tersebut.
Karena masuk SMA Resmilah aku berjilbab,meski awalnya papa sempat meragukan niatku.Tidak ada yang protes dengan keputusanku itu,termasuk teman-temanku SAERANS.Melihat jilbabku yang panjang,papa sama sekali tidak prntes yang penting bagi beliau adalah aku tidak tampil seksi.Adik laki-lakiku memang sempat kaget ketika melihatku berjilbab panjang.
Ada satu hal yang paling membuatku bahagia.Sepanjang hidupku ini yaitu ketika aku berulang tahun yang ke-17,mamaku menelpon dan mengabarkan kalau bela kini benar-benar telah menjadi muslim.Subhanallah!Hidayah Allah itu memang mahal dan hanya diberikan kepada orang-orang yang dikehendakinya.
Wassalam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar